Thursday 12 March 2015

Batu Bio Solar Aceh



 
Setelah cukup lama batu bacan menjadi idola perburuan para pecinta batu akik di tanah air dengan harga yang sanat fantastis, kini muncul  satu lagi jenis batu akik yang sedang melejit dan menjadi baru bagi para pecinta bau akik, mengenai harga, tidak kalah dengan batu bacan yang sudah lebih dulu terkenal itu. Jenis batu ini ini makin dikenal masyarakat pecinta batu akik setelah ikut serta dalam sebuah pameran  ‘Indonesia Gemstone’ yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 21 September 2014 lalu, Batu akik ini yang paling banyak menarik perhatian pengunjung dari jenis batu indocrase bio solar aceh. Dan ada sebuah batu bio solar yang terjual pada saat pameran dengan harga Rp. 200 Juta
   

Nanggroe Aceh Darussalam, sebuah Propinsi yang terletak di ujung utara Pulau Sumatra, yang juga merupakan wilayah paling barat dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, ternyata mempunyai kekayaan alam berupa batu-batuan mineral yang tidak kalah dengan daerah lain di Indonesia, dimulai dari awal Tahun 2014 lalu, para kolektor batu akik diperkenalkan dengan Lumut Aceh, salah satu jenis batu akik yang sangat indah dan menarik, saat para pecinta batu akik masih membicarakan keindahannya, mereka dikejutkan lagi dengan munculnya batuan jenis idocrase yang diberi nama Bio Solar Aceh.  Lagi-lagi, pada bulan Feruari kemarin, kegemparan masyarakat pecinta batu akik makin ditambah lagi dengan adanya penemuan batu giok aceh seberat 20 Ton



Penamaan batu bio solar ini diambil dari jenis warna yang mirip minyak solar. Batuan ini  pertamakali ditemukan di Aliran Sungai desa Ketambang dan desa Pecat kecamatan Pantai Cermin. Pada dasarnya batu Bio Solar Aceh adalah dari  keluarga jenis lumut belimbing, tapi karena adanya perbedaan warna yang terdapat dalam satu bongkahan batu menjadikan adanya perbedaan dalam pemberian nama pula, Perbedaan warna tersebut dikarenakan karena sebagian bongkahan batu ada didalam air dan sebagian lagi tertanam didalam tanah. Tidak jarang dijumpai dalam satu bongkah batu ditemukan 4 warna yang berbeda, yaitu coklat, hijau, hijau cincau dan kuning. Batu ini mempunyai kekerasan yang cukup tinggi, yaitu  rata-rata 7 dalam skala Mohs, dan butuh kehatia-hatian serta ketrampilan dalam pembuatan batu akik, supaya tidak retak atau pecah. Biasanya para perajin batu akik membuatnya dalam bentuk potongan cabochon atau setengah lingkaran.


Batu Solar Aceh dikategorikan menjadi 3, yaitu :
1,  SOLAR  :  Batu akik jenis ini akan menampilkan warna coklat yang sangat persis dengan      warna minyak solar yang biasa di gunakan sebagai bahan bakar pada mesin diesel.
2. BIO SOLAR : Batu akik jenis ini mempunyai ciri-ciri warna coklat kehijauan dan adanya    fenomena luster/ klep air yang  berwarna kekuningan, batu akik Bio Solar ini dihargai sangat tinggi tergantung dari kualitas dan ukurannya.
3. CINCAU : Jenis Batu akik Solar Aceh yang terakhir ini terlihat menonjolkan warna hijau kekuningan, terlihat sangat cerah walaupun ada juga yang menampilkan warna dominan lenih tua.
 

Hampir mirip dengan batu bacan, batu bio solar aceh juga dapat berubah warna dengan cepat, dimana warna awalnya mirip dengan solar, setelah sering digunakan dalam jangka waktu yang lama dan terkena suhu panas dari pemakainya, maka batu tersebut akan mengalami perubahan menjadi hijau, dan jika disinari, batu tersebut akan berwarna hijau dan kekuning-kuningan. 

Batu bio solar Aceh yang asli memiliki warna hijau kecokelatan serta  tingkat transparansi yang sangat tinggi. Sama dengan batu batu akik lainnya, batu bio solar aceh ini juga  memiliki serat batuan akibat dari proses kristalisasi mineral,  dan jika kita tempelkan di pipi kita akan terasa dingin , ini merupakan ciri-ciri batu permata yang asli  .

 


Jika ingin  mendapatkan bahan batu solar aceh, kita harus mencari di berbagai tempat seperti di dasaran sungai , gunung maupun melakukan penggalian didalam tanah. Dari berbagai macam tempat pencarian batu solar aceh, batuan yang terdapat di dalam air memiliki kualitas yang lebih tinggi dengan kristalnya yang lebih sempurna. Dan yang harus diperhatikan adalah, bahan batu solar aceh ini mudah retak, sehingga diperlukan kehati-hatian dalam proses pembuatannya. Demikian, salah satu lagi jenis  kekayaan alam yang berupa batu perhiasan, semoga bisa menambah kesejahteraan bagi masyarakat luas dan menambah kekayaan perbendaharaan batuan berharga di Negara kita tercinta ini.

( Diambil dari beberapa sumber )







No comments:

Post a Comment

Black Safir: Keindahan Misterius Batu Permata Berwarna Hitam

  Black Safir, juga dikenal dengan sebutan "Black Star Sapphire" atau "Black Star of India," adalah sebuah batu permata ...