Amethyst
atau di Indonesia dikenal dengan nama Batu Kecubung merupakan salah satu batu
perhiasan setengah mulia yang banyak tersebar di dunia dan masuk ke dalam
golongan batu kuarsa ( quartz ). Nama Amethyst sendiri berasal dari Bahasa
Yunani “amethystos” dari kata a = tidak dan Methystos = mabuk, karena batu ini dipercaya bisa menangkal atau
mengobati mabuk karena minuman keras juga dipercaya mengurangi kecanduan pada
minuman keras. Batu kecubung sejak jaman dulu sudah lazim digunakan sebagai
perhiasan dalam bentuk cincin, gelang, liontin dan juga dibuat dalam
bentuk manik-manik
Pada masa
lalu, batu kecubung sangat dikenal dan sejajar dengan beberapa batu mulia lain
seperti safir, zamrud dan ruby, tetapi karena sejak abad ke-18 terjadi
penambangan masal dan banyak ditemukan cadangan di berbagai negara di belahan
dunia, maka nilai jual batu kecubung menjadi merosot. Masing-masing negara
mempunyai ciri khas dan keunikan dari batu kecubung ini, batu kecubung dari Rusia biasanya berwarna
kemerahan, betu kecubung dari Afrika lebih kaya akan corak warna dibandingkan
dengan batu kecubung dari Amerika selatan, batu kecubung dari Uruguay berwarna
biru keunguan, sedangkan batu kecubung dari Indonesia umumnya ungu, mulai dari
ungu terang sampai ungu pekat dan banyak sekali ditemukan di daerah Kalimantan.
Berikut ini
Formula kimia serta karakter dari batu kecubung :
Formula
Kimiawi :
|
SiO2
|
Warna umum :
|
Ungu
|
Tingkat
Kekerasan :
|
7
|
Indeks
bias batu permata:
|
1.54 - 1.55
|
Nilai
Kecerahan batu :
|
seperti
kaca
|
Jenis
mineral :
|
Kwarsa
(quartz)
|
( Sumber :
Mineral.net )
Nilai dan harga dari batu kecubung ditentukan oleh warna (
hue ), yang mana jika warna primernya sekitar 75%-85% adalah ungu dan warna
sekunder ( warna kedua ) sekitar 15% -25% ( umumnya warna biru, merah atau pink
), maka nilai dan harga batu kecubung tersebut sangat tinggi. Semakin gelap
warna batu kecubung, misal kadar gelapnya sekitar 80%, maka harga batu kecubung
akan lebih mahal. Warna ungu yang
terdapat pada batu kecubung akibat adanya iridasi atau proses radiasi pada
mineral dengan unsur mineral besi sebagai pengotornya. Beberapa rekayasa sering
dilakukan untuk mendapatkan warna yang lain, biasanya dengan melakukan pemanasan
sampai pada suhu tertentu, sehingga warnanya akan berubah, yang salah satunya
menjadi kecubung hijau ( Prasiolite ), walaupun didapat dari rekayasa
pemanasan, kecubung hijau/ prasiolite ini cukup banyak diminati oleh para
kolektor .
Di
Indonesia, batu kecubung mempunyai beberapa nama sesuai dengan warna batu
tersebut, diantaranya yaitu :
1. Kecubung Ungu/ Amethyst Quartz,
yaitu batu kecubung yang mempunyai warna ungu.
Kecubung Teh, yaitu batu kecubung yang berwarna
coklat seperti warna teh.
2. Kecubung Wulung/ Kecubung Kopi/ Smoky
Quartz, yaitu batu kecubung yang berwarna hitam.
3. Ametrine Quartz, yaitu kecubung ungu
yang bercampur dengan warna kuning ( Citrine )
4. Kecubung Air/ Colorless Quartz, Kecubung
Air/ Colorless Quartz, yaitu batu kecubung yang bening tanpa adanya inklusi.
5. Kecubung Es/ Rock Crystal, yaitu
batu kecubung yang berwarna putih atau bening dengan ada serat didalamnya.
6. Kecubung Kuning/ Citrine Quartz,
batu kecubung yang berwarna kuning.
7. Kecubung Platina, yaitu batu
kecubung dengan inkklusi logam.
8. Kecubung Rambut/ Rutiless Quartz,
yaitu abtu kecubung yang bening dengan ada inklusi serat menyerupai rambut.
9. Kecubung Tanah, yaitu batu kecubung
yang berwarna coklat muda ke coklat tua serta memiliki banyak serat.
( Dihimpun dari berbagai sumber ) |
No comments:
Post a Comment