Satu lagi jenis batu akik yang saat ini banyak diburu dan langka, yang
menurut cerita merupakan batu asli Indonesia, dan terdapat hanya di daerah
Jember dan Lumajang. Motif batu akik ini sangat unik,karena adanya corak yang
menyerupai bulu macan yang akan bergerak jika digoyangkan, walaupun fenomena
corak bulu tersebut ada didalam batu. Keunikan dan kelangkaan dari Batu Bulu
Macan inilah yang menyebabkan harganya cukup mahal di pasaran, tergantung dari
kualitas corak bulu dan ukuran batu akiknya
Batu yang mempunyai corak hampir mirip dengan Batu Bulu Macan, adalah Batu
Bulu Monyet, perbedaannya terletak pada
warna batu akik tersebut. Jika batu tersebut berwarna hitam dengan dengan corak
emas keabuan, adalah Batu Bulu Macan. Sedangkan Batu Bulu Monyet berwarna hijau
dengan corak warna putih. Bagi sebagian penggemar batu akik, ada yang
menyamakan keduanya sebagai jenis batu permata yang sama. Perbedaan lainnya
yaitu pada tingkat kekerasannya, yang mana Batu Bulu Macan memiliki tingkat
kekerasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Batu Bulu Monyet. Batu Bulu
Macan merupakan Basaltic Glass salah satu dari jenis Natural Glass dengan
kandungan silika sekitar 50%, sedangkan Batu Bulu Monyet adalah merupakan
Seraphinite. Dan bagi sebagian penggemar batu akik lainnya, batu ini dipercaya
memiliki khasiat ataupun tuah .
Blog ini adalah tempat untuk berbagi Informasi Tentang Batu Permata yang berkualitas dan langka
Sunday, 22 February 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Black Safir: Keindahan Misterius Batu Permata Berwarna Hitam
Black Safir, juga dikenal dengan sebutan "Black Star Sapphire" atau "Black Star of India," adalah sebuah batu permata ...
-
Safir berasal dari Bahasa Yunani yaitu sappheiros ( sedangkan dalam Bahasa Ibrani : sapir ) adalah bentuk kristal tunggal alumi...
-
Benitoite - gemresources.com Dari semua mineral yang telah dikenal, hanya sedikit yang menduduki tempat terhormat dalam dunia mineralo...
-
Setelah cukup lama batu bacan menjadi idola perburuan para pecinta batu akik di tanah air dengan harga yang sanat fantastis, kini mun...
No comments:
Post a Comment