Tuesday 24 February 2015

Batu Bacan

Salah satu batu perhiasan yang menjadi idola dan banyak diburu orang adalah Batu Bacan. Batu ini sejarahnya dihasilkan di Pulau Kasiruta dan juga banyak ditemui di Pulau Bacan, Halmahera Selatan, Maluku Utara.   Sedangkan Bacan sendiri adalah merupakan tempat Batu Bacan ini pwrtama kali diperdagangkan dan dikenal luas, tepatnya di Labuha, Pulau Bacan.
 Batu Bacan sendiri ada banyak jenisnya, tapi yang sangat umum dicari adalah :
1. Batu Bacan Obi atau Camelian. Nama Obi sendiri diambil dari nama tempat batu ini diambil, yaitu Pulau Obi. Batu  Bacan jenis ini umumnya bening, transparan dan ada banyak variasi warna, yang terbanyak adalah warna biru dan kuning. ada juga Batu Bacan Merah, atau kadang disebut juga dengan nama red jade untuk pasar internasional. Batu jenis Obi ini sendiri juga dibagi lagi  menjadi 3, yaitu : Obi Biasa, Obi Master serta Obi King, tergantung kualitas , serat batuannya serta kekentalan pada warna. Batu Bacan Obi sendiri tidak akan mengalami perubahan warna dan tingkat kekerasannya lebih tinggi dibandingkan dengan jenis batu bacan lainnya. Yang sedang ramai dibicarakan saat ini adalah "King Obi" yang mempunyai kombinasi warna yang berbeda dalam satu bongkahan batu, dikarenakan unsur pembentuknya sangat tergantung pada unsur pembentuk yang ada, misalnya  warna kuning dari mineral citrine, merah dari mineral limonite, dan lain-lain. Makin banyak mineral ataupun unsur  yang terdapat dalam batu tersebut, maka akan makin banyak unsur warna yang terbentuk dalam tiap bongkahannya.
2. Batu Bacan Doko, diambil dari nama Desa tempat batu ini banyak terdapat, yaitu desa Doko di daerah Obi. Bacan Doko memiliki warna yang lebih bervariasi . Tetapi warna yang paling dicari dan paling digemari adalah yang berwarna hijau cincau. Warna batu ini agak kehitaman dari luar namun akan berubah warna menjadi hijau, biru laut, kuning, coklat teh atau warna kembang jika disinari dengan menggunakan lampu senter. Ada juga yang berwarna hampir mirip dengan bacan Palmea yang berwarna bening, akan tetapi sangat jarang dan langka. Proses perubahan atau metamorfosis pada batu Bacan Doko lebih cepat jika dibandingkan dengan bacan Palamea.
Kelemahan batu bacan doko ini yaitu rawan kapur, sehingga disarankan untuk penggemar batu ini sebaiknya membeli yang sudah jadi jika tidak berpengalaman mengolahnya. Tingkat kekerasan batu bacan doko ini yaitu 7.5 skala Mohs.
3. Batu Bacan Palamea, nama ini diambil dari nama Desa Palamea, tempat asal Batu Bacan tersebut, dengan warna kebiruan dan akan mengeluarkan bias cahaya yang lebih besar dibandingkan dengan obyeknya jika terkena sinar, yang membedakan Bacan jenis ini dengan Bacan Doko yang akan memancarkan bias sesuai dengan motif yang ada di batu tersebut. Batu Bacan Palamea ini relatif lebih mahal dibandingkan dengan Batu Bacan jenis yang lainnya. Bacan Palamea pada umumnya memiliki  warna hijau muda cerah. Komposisi kandungan kapur (Chrysocolla) bacan Palamea lebih banyak dibandingkan dengan bacan Doko. Seiring dengan perubahannya, batu bacan Palamea akan berubah warna menjadi warna hijau seperti giok dengan tekstur halus yang mengkristal (tembus cahaya jika disorot dengan lampu senter).
4. Batu Bacan Biasa,  Batu ini juga merupakan Batu Bacan tetapi tidak termasuk dari 3 jenis Batu Bacan diatas, disebut juga dengan Chrysocolla  Chalcedony karena didominasi mineral chalcedon dengan mendapatkan kontaminasi mineral Chrhysocolla, sehingga memberi efek biru kehijauan. Umumnya perawatan Batu Bacan Biasa ini dengan merendam pada minyak kemiri, zaitun, air kelpa muda ataupun direndam di larutan asam sulfat (H2So4) untuk menghasilkan kualitas yang lebih baik dalam kecerahan, kejernihan ataupun warnanya.
   
Nama Chrysocolla sendiri berasal dari bahasa Yunani, dari kata Chrysos = emas dan Colla = lem. karena pada jaman dahulu sering digunakan oleh tukang emas untuk menyambung / merekatkan kepingan emas. Pada jaman Mesir kuno, batu chrysocolla sering juga disebut sebagai  waise stone, atau batu kebijakan. Formula kimiawi dari Batua Bacan ini adalah Cu2H2Si2O5(OH)4 atau Silika dan Tembaga sebagai unsur dominannya

( Dirangkum dari berbagai sumber )


No comments:

Post a Comment

Black Safir: Keindahan Misterius Batu Permata Berwarna Hitam

  Black Safir, juga dikenal dengan sebutan "Black Star Sapphire" atau "Black Star of India," adalah sebuah batu permata ...